Senin, 17 Juli 2017

Menasehati memang mudah, yang sulit adalah melakukannya.
Berapa banyak kata bijak yang mampu kau rangkai, tapi tak satupun dapat kau lakukan.
Itu lah dirimu, sebuah kemunafikan.

Hari ini, tuhan membuat ku kembali menelusuri jejak masa lalu.
Ada kisah dimana ku dihamparkan pada indahnya padang kenangan, yang membuat ku merindu.
Ada kisah dimana ku harus melalui semak berduri, yang sampai saat ini masih menyisakan ngilu.
Ada kisah, dimana setiap tawa di mulai, setiap janji di buat, tapi kini hanya menjadi sepenggal cerita yang bahkan enggan untuk diingat.

Aku merindu, pada semua yang semakin menjauh. Pada dirimu, dan semua cerita diantara kita. Pada setiap janji yang pernah kita ikrarkan, pada setiap kenangan yang pernah kita lukiskan.

Aku membenci, bahwa sampai saat ini aku masih tak bisa juga memeluk rasa sakit itu. Masih ada perih setiap melihatnya. Berjuta ingin yang ku impikan, tak pernah bisa mengurangi sedikitpun luka yang kurasa.

Saat ini aku berhenti, untuk sekedar menengok masa lalu.
Haruskah ku lanjutkan perjalanan egoku, atau kembali mengulang semua bersama lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar