Selasa, 22 Juli 2014

........ #1

gadis itu berdiri di hadapan sebuah jendela besar. ia biarkan gelap menyelimutinya.
di hadapannya terpampang sungai sheine yang luas, dan jalanan kota yang padat di malam hari.
di dalam ruangannya yang gelap, lampu-lampu kota dan sungai sheine di malam hari, bagaikan jutaan lilin yang bebaris memanjang. kerlap-kerlip lampu kendaraan yang saling mendahului, bagaikan kunang-kunang yang sedang bekejaran. memberikan pemandangan yang indah.
namun sayang, ia hanya menatap hampa semua yang ada di hadapannya.
tenggorokannya terasa tercekat, membuatnya sulit bernafas.
ia pejamkan matanya, dan berusaha bernafas dengan benar.
namun, semakin ia pejamkan matanya, justru membuatnya semakin sulit untuk bernafas.
ia hanya berharap semua tetap gelap, agar ia tak perlu tau semuanya. agar ia tak dapat merangkai atau sekedar menerka semua misteri tuhan.
semakin rapat ia pejamkan matanya, rahangnya pun mulai mengeras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar