Selasa, 22 Juli 2014

...........#2

sinar mentari pagi menyapa jendela besar di lantai 21.
menelisik diantara tirai-tirai yang masih tertutup.
pemiliknya yang masih mengenakan piyama tidurnya, berjalan lunglai dengan secangkir coklat panas yang masih mengepulkan asap ditangan kanannya. aromanya sangat nikmat, menghadirkan suasana yang menenangkan.
dengan tangan kirinya yang bebas ia buka tirainya dengan perlahan. ia biarkan sinar matahari masuk dan menerangi setiap sudut di ruangan itu.
ia tatap sungai sheine dihadapannya. airnya yang jernih tertimpa sinar mentari pagi. menciptakan sebuah pelangi kecil di tepi sungai. burung-burung pun terbang riuh rendah dan saling berkejaran. membiarkan sayapnya dengan sengaja menyentuh sungai sheine yang tenang.
pagi yang indah.
namun, ia tetap tak dapat merasakannya.
kejadian semalam masih membuatnya sesak. merasakan nyeri setiap kali ia menghirup udara.
membuatnya hanya menatap kosong semua yang ada dihadapannya.
cangkir coklat di tangannya sudah tidak lagi mengepulkan asap. menandakan bahwa coklat itu sudah mulai dingin.
ia tangkupkan kedua tangannya untuk menggenggam cangkir coklat dan meminumnya dengan perlahan.
ia pejamkan matanya, sambil menikmati coklat hangat yang mulai menghangatkan tubuhnya.
sinar mentari pagi dan coklat hangat, memang dapat membuat perasaannya sedikit lebih baik.
matahari pagi, selalu memberinya harapan akan hari baru yang lebih baik. dan hari baru, berarti satu hari yang sulit sudah terlewati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar