Selasa, 22 Juli 2014

........ #1

gadis itu berdiri di hadapan sebuah jendela besar. ia biarkan gelap menyelimutinya.
di hadapannya terpampang sungai sheine yang luas, dan jalanan kota yang padat di malam hari.
di dalam ruangannya yang gelap, lampu-lampu kota dan sungai sheine di malam hari, bagaikan jutaan lilin yang bebaris memanjang. kerlap-kerlip lampu kendaraan yang saling mendahului, bagaikan kunang-kunang yang sedang bekejaran. memberikan pemandangan yang indah.
namun sayang, ia hanya menatap hampa semua yang ada di hadapannya.
tenggorokannya terasa tercekat, membuatnya sulit bernafas.
ia pejamkan matanya, dan berusaha bernafas dengan benar.
namun, semakin ia pejamkan matanya, justru membuatnya semakin sulit untuk bernafas.
ia hanya berharap semua tetap gelap, agar ia tak perlu tau semuanya. agar ia tak dapat merangkai atau sekedar menerka semua misteri tuhan.
semakin rapat ia pejamkan matanya, rahangnya pun mulai mengeras.

...........#2

sinar mentari pagi menyapa jendela besar di lantai 21.
menelisik diantara tirai-tirai yang masih tertutup.
pemiliknya yang masih mengenakan piyama tidurnya, berjalan lunglai dengan secangkir coklat panas yang masih mengepulkan asap ditangan kanannya. aromanya sangat nikmat, menghadirkan suasana yang menenangkan.
dengan tangan kirinya yang bebas ia buka tirainya dengan perlahan. ia biarkan sinar matahari masuk dan menerangi setiap sudut di ruangan itu.
ia tatap sungai sheine dihadapannya. airnya yang jernih tertimpa sinar mentari pagi. menciptakan sebuah pelangi kecil di tepi sungai. burung-burung pun terbang riuh rendah dan saling berkejaran. membiarkan sayapnya dengan sengaja menyentuh sungai sheine yang tenang.
pagi yang indah.
namun, ia tetap tak dapat merasakannya.
kejadian semalam masih membuatnya sesak. merasakan nyeri setiap kali ia menghirup udara.
membuatnya hanya menatap kosong semua yang ada dihadapannya.
cangkir coklat di tangannya sudah tidak lagi mengepulkan asap. menandakan bahwa coklat itu sudah mulai dingin.
ia tangkupkan kedua tangannya untuk menggenggam cangkir coklat dan meminumnya dengan perlahan.
ia pejamkan matanya, sambil menikmati coklat hangat yang mulai menghangatkan tubuhnya.
sinar mentari pagi dan coklat hangat, memang dapat membuat perasaannya sedikit lebih baik.
matahari pagi, selalu memberinya harapan akan hari baru yang lebih baik. dan hari baru, berarti satu hari yang sulit sudah terlewati.